Add Me In Facebook

Follow Me In Twitter

Follow Me In Twitter
Follow Us @RahmanAldiputra
Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Contoh Laporan Kimia

Contoh Laporan Kimia


I. PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang
            Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun (330 juta mil3) tersedia di bumi.
Penempatan air sebagian besar terdapat di laut atau air asin dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air yaitu melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata iar, muara sungai) menuju laut.
Air  yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat secara alami terdapat di peremukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Sumber air yang menjadi salah satu obyek dari penelitian yaitu sumber air di Gunung Ungaran.
Gunung Ungaran merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Ungaran mempunyai ketinggian 2.050 m. Gunung Ungaran mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di lereng gunung Ungaran terdapat situs arkeologi berupa Candi Gedongsonggo. Selain peninggalan arkeologi terdapat pula beberapa curug (air terjun) diantaranya : curug semirang dan curug lawe. Juga terdapat gua, yang terkenal gua jepang. Gua ini terletak 200 m sebelum puncak, tepatnya di sekitar perkampungan promasan (perkampungan para pemetik teh).
Gunung Ungaran terletak di sebelah Selatan – Barat Daya kota Semarang dengan jarak sekitar 40 km, tepatnya berada di Kabupaten Semarang. Gunung Ungaran termasuk gunung berapi tyepe strato. Gunung lain terdiri dari tiga buah gunung yakni gunung Gendol, gunung Botak, dan gunung Ungaran. Puncak tertinggi Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2.050 mdpl. Untuk menuju puncak Gunung Ungaran ini dibutuhkan waktu sekitar 5 jam dari candi Gegung Songo, atau sekitar 8 jam dari Jimbaran.
 Gunung ini sangat istimewa yakni adanya panas bumi di sisi selatan dan sisi utara gunung, juga di kaki gunung di sebelah timur. Panas tertinggi di Gegung Songo dengan uap panas dan kolam bersuhu 86ºC juga sumber mata air panas. Disebelah Gunung Ungaran terdapat beberapa sumber air panas dengan suhu berkisar 48ºC dan 53ºC. Air panas terdapat di sebelah timur gunung memiliki suhu yang hangat bertkisar 42ºC.
Panas yang dihasilkan disekitar Gegung Songo ini berhubungan dengan aktifitas termuda gunung berapi yang terjadi pada Gunung Ungaran, yakni sejak adanya aliran lahar andesive di kawah di sebelah utara. Tidak ada catatan mengenai sejarah letusan Gunung Ungaran. Beberap kali aktifitas letusan pernah terjadi di tengah-tengah gunung dekat puncak Gunung Ungaran, sehingga membentuk gunung berapi.
Dikawasan cagar budaya di sekitar Candi Gedung Songo yang bersuhu rata-rata 19ºCsampai 27ºC ini ternyata memilki bio energy terbaik di Asia. Bioenergi di kawasan  ini bahkan lebih baik dari yang berada di pegunungan Tibet. Setelah kita menghirup kemajuan dan meningkatkan kualitas hidup.
Banyak mata air dengan kepulan asap yang berbau menyengat. Konon, air ini penuh tuah. Terutama untuk menyembuhkan penyakit kulit yang diderita seseorang.
1.2. Tujuan dan Manfaat penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengatahui kondisi air berdasarkan sifat fisika, kimia dan mikrobologi pada air yang telah ditentukan dan untuk mengetahui syarat – syarat air minum yang layak untuk dikonsumsi.
Hasil penelitian ini akan memperkaya pemahaman tentang air yang sesuai dengan lingkungannya. Aplikasi hasil penelitian ini adalah kondisi air yang berkaitan dengan sifat fisika, kimia dan mikrobologi dalam air. Diharapkan dalam dalam penelitian tiga hal tersebut dapat memperoleh data yang maksimal.
II. METODE PENELITIAN
            2.1. Materi
   Materi penelitian adalah air sumber belerang Gedung Songo yang berasal dari pegunungan yang berasal dari dataran tinggi, kompleks museum Ronggowarsito, dan air dari SMA Negeri 3 Klaten. Sebelum digunakan untuk penelitian air di masukan dalam botol kaca dengan suhu ruangan antara 27º-28º C. 
            2.2. Metode Penelitian
            Metode untuk menetukan sifat kimia, fisika, dan mikrobiologi adalah dengan menentukan warna, bau, rasa, suhu, tingkat kekeruhan dan pH ( tingkat keasaman ). Pada tahap pertama dilakukan pengambilan sampel air di lingkungan Gedung Songo, kompleks museum Ronggowarsito, dan air dari SMA Negeri 3 Klaten. Pada tahap kedua yaitu di lakukan pengujian pH ( tingkat keasaman ) air.
Tahap Pertama
Pada tahap pertama yaitu pengambilan sample air di lingkungan Gedung Songo seperti air sumur penduduk Candi Gedung Songo, sungai Gedung Songo, sumber belerang, pemandian belerang, air di kompleks museum Ronggowarsito, dan air dari SMA Negeri 3 Klaten. Dan di lakukan pengujian tentang warna, bau, rasa, suhu, dan tingkat kekeruhan. Dan pengujian pada air di lingkungan Gedung Songo di lakukan secara langsung di lingkungan Gedung Songo.
Tahap Kedua
Pada tahap kedua di lakukan pengujian pH ( tingkat keasaman ) air pada air di lingkungan Candi Gedung Songo, kompleks museum Ronggowarsito, dan air SMA Negeri 3 Klaten, dengan mengunakan kertas lakmus. Pengujian pH ( tingkat keasaman ) dengan cara memasukkan kertas lakmus selama 2 menit sdalam setiap air yang telah ditentukan.
            Analisis Data
Data yang diperoleh berupa keadaan air yang lingkungannya berbeda, menyebabkan adanya perbedaan kandungan airnya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kimia dan fisika pada air yang berasal dari dataran tinggi dan dataran randah berbeda (tabel).
Sifat kimia, fisika air dari gunung Ungaran, kompleks museum Ronggowarsito, dan air SMA Negeri 3 Klaten berbeda.
No
Obyek Yang Diamati
Sifat Kimia dan Fisika Air
Bau
pH
Rasa
Tingkat
Kekeruhan
Warna
1.
Sumur Penduduk Gedung Songo
Belerang
-
Asin
Jernih
Bening
2.
Sungai Gedung Songo
Belerang
Asam
Agak asin
Jernih
Bening
3.
Sumber Belerang
Belerang
Asam
Asin
Belerang
Abu-abu
4.
Pemandian Belerang
Belerang tidak menyengat
Asam
Asin
Belerang
Bening
5.
Kompleks Museum Ronggowarsito
Tidak berbau
Basa
Hambar
Jernih
Bening
6.
air SMA Negeri 3 Klaten
Tidak berbau
Asam
Hambar
Jernih
Bening
Data dalam tabel menunjukkan bahwa air dari sumur dataran tinggi berbeda dengan air dari dataran rendah berbeda. Dan menunjukkan syarat-syarat air yang layak dikonsumsi yaitu :
*      Tidak Berasa
*      Tidak Berbau
*      Tidak Berwarna
*      Tidak mengandung logam berat
*      Tidak tercemar oleh bakteri ( misalnya Esherichia Coli )
Hasil penelitian bahwa air yang layak untuk dikonsumsi yaitu air berasal dari kompleks museum Ronggowarsito, dan air SMA Negeri 3 Klaten.
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk konsumsi atau dalam melakukan aktifiitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Sesuai syarat-syarat air yang layak dikonsumsi yaitu tidak terkandung logam berat (Arsenic Cadmin, Chromium, Lead, Mercury) yang bersifat karsinogenik, kemudian tidak tercemar oleh bakteri yang merupakan bagian dari caliform dapat menyebabkan penyakit Gastroentritis (Guideline for Quality Drinking, Water Quality 2nd edition vol 1 WHO 1993), residu bahan sanitasi Peroxycanetic Acid (PAA) yang dapat mengakibatkan iritasi kulit dan mata, menggangu saluran pernafasan (MSDS) bahan kimia digunakan. Apabila jumlah koloni total bakteri umum diatas 100.00 dapat menggangu kesehatan ( Microbiology in the bottled water industry by Frances Mat Guire, UEA, Norwich). Bakteri yang dapat menggangu kesehatan yaitu Ctnophita (algae biru hijau) yang dapat menghasilkan toxin penyebab alergi, Cyptosporodium dan Giardialamblia yang dapat menyebabkan infeksi perncernaan dan kulit (Guideline For Quality Drinking, Water Quality 2nd edition vol 1 WHO 1993). Adanya coliform yang merupakan indicator adanya pencemaran tinja yang keberadaannya berpotensi untuk penyebaran penyakit cholera, disentri atau gastroentertitis (WHO 1996 Guidelines For Drinking Water Quality). Dalam fisika pasir atau partikel 1/32 tidak boleh ada dalam makanan minuman ( HTM Retail and Food Service Opertation HACCP TQM Technical Guideline). Partikel ini berasal dari sumber.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Keadaan air yang berasal dari dataran tinggi lebih tinggi kandungan belerangnya disbanding air yang berasal dari dataran rendah.
Air yang diambil dari sumber belerang akan berubah kandungannya setelah beberapa hari. Dan air yang baik untuk dikonsumsi yaitu air yang tidak mengadung belerang.
4.2. Saran
Untuk memperoleh data yang akurat penelitian pengujian air langsung diuji secara langsung di tempat, agar kandungan air tidak berubah.

0 komentar:

Posting Komentar

Daftar Pengunjung Terhormat