Add Me In Facebook

Follow Me In Twitter

Follow Me In Twitter
Follow Us @RahmanAldiputra
Diberdayakan oleh Blogger.

KUMPULAN MATERI KIMIA SMA

Bagi Yang Memmbutuhkan materi kimia SMA DISINI

Materi Kimia ™ | Kelas X | BAB 1 | Ikatan Kimia

 

Ikatan Kimia

Agar dapat memahami ikatan kimia, Anda harus mampu membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
Materi Pelajaran Kimia Kelas X, Semester 1. Oleh : Gianto,SPd
Atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan atom lain. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia). Oleh sebab  itu dalam pembentukan ikatan kimia, atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.
Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet)  kecuali Helium 2 (duplet), seperti terlihat pada table di bawah ini.
Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P
1 He 2 2




2 Ne 10 2 8



3 Ar 18 2 8 8


4 Kr 36 2 8 18 8

5 Xe 54 2 8 18 18 8
6 Rn 86 2 8 18 32 18 8
Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet. Untuk mengilustrasikan ikatan kimia dapat dilakukan dengan menuliskan rumus Lewis dan rumus ikatan.
Ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu :
  1. Ikatan ion
  2. Ikatan kovalen
  3. Ikatan kovalen koordinasi
  4. Ikatan logam.
Ikatan kovalen terdiri dari :
  1. Ikatan kovalen tunggal
  2. Ikatan kovalen rangkap dua
  3. Ikatan kovalen rangkap tiga
  4. Ikatan kovalen polar
  5. Ikatan kovalen non polar
Contoh Ikatan Kovalen, lihat gambar di bawah ini !
ikatankovalen
Untuk bahan belajar, silahkan download materi ikatan kimia dari 3 buah buku BSE berikut ini :
  1. Ikatan Kimia 1 (PDF) > download
  2. Ikatan Kimia 2 (PDF) > download
  3. Ikatan Kimia 3 (PDF) > download
Untuk menghadapi tes atau ulangan harian tentang ikatan kimia, silahkan download soal-soal berikut ini sebagai latihan.
  • Latihan soal ikatan kimia (PDF) > download

« »

© LIFE IS STUDY

Sifat Koligatif Larutan



KENAIKAN TITIK DIDIH

Pendidihan terjadi karena panas meningkatkan gerakan atau  energi kinetik, dari molekul yang menyebabkan cairan berada
pada titik di mana cairan itu menguap, tidak peduli berada di   permukaan teratas atau di bagian terdalam cairan tersebut
Titik didih cairan berhubungan dengan tekanan uap. Bagaimana  hubungannya? Coba perhatikan penjelasan berikut ini.

Apabila sebuah larutan mempunyai tekanan uap yang tinggi  pada suhu tertentu, maka molekul-molekul yang berada dalamlarutan tersebut mudah untuk melepaskan diri dari permukaan  larutan. Atau dapat dikatakan pada suhu yang sama sebuah  larutan mempunyai tekanan uap yang rendah, maka molekulmolekul   dalam larutan tersebut tidak dapat dengan mudah     melepaskan diri dari larutan. Jadi larutan dengan tekanan uap      yang lebih tinggi pada suhu tertentu akan memiliki titik didih
yang lebih rendah.   Cairan akan mendidih ketika tekanan uapnya menjadi sama dengan tekanan udara luar. Titik didih cairan pada tekanan udara760 mmHg disebut titik didih standar atau titik didih normal.       Jadi yang dimaksud dengan titik didih adalah suhu pada saat   tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar     (tekanan pada permukaan cairan).      Telah dijelaskan di depan bahwa tekanan uap larutan lebihrendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena  zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarutsehingga kecepatan penguapan berkurang.               Hubungan antara tekanan uap jenuh dan suhu air dalam larutan  berair ditunjukkan pada Gambar 1.
VGaris mendidih air digambarkan oleh garis CD, sedangkan garis  mendidih larutan digambarkan oleh garis BG. Titik didih larutan dinyatakan dengan Tb1, dan titik didih pelarut dinyatakan   dengan Tb0. Larutan mendidih pada tekanan 1 atm. Dari gambar  di atas dapat dilihat bahwa titik didih larutan (titik G) lebih tinggi   dari pada titik didih air (titik D).
Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut   kenaikan titik didih ( ΔTb ).
 
ΔTb = titik didih larutan – titik didih pelarut)
Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dengan  kenaikan titik didih molal (Kb). Oleh karena itu, kenaikan titik didih dapat dirumuskan seperti berikut.
ΔTb = Kb ⋅ m
Keterangan:
b ΔT = kenaikan titik didih molal
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = molalitas larutan
Contoh
Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air.   Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52 °Cm-1, Ar Na =23, Ar O = 16, Ar H = 1)
Penyelesaian:
Diketahui : m = 1,6 gram    p = 500 gram     Kb = 0,52 °Cm-1
Ditanya : Tb …?
Jawab : ΔTb = m⋅ Kb
=    m        x        1.000       Kb  NaOH
     Mr                p
×
= 0,04 × 2 × 0,52 °C
= 0,0416 °C
Td = 100 °C + b ΔT
= 100 °C + 0,0416 °C
= 100,0416 °C
Jadi, titik didih larutan NaOH adalah 100,0416 °C.

PERNURUNAN  TITIK BEKU(ΛTf)
Penurunan titik beku pada konsepnya sama dengan kenaikan titik didih. Larutan mempunyai titik beku yang lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murni.
Selisih antara titik beku pelarut  dengan titik beku larutan dinamakan penurunan titik beku  larutan ( ΔTf = freezing point).


 ΔTf = Titik beku pelarut – titik beku larutan
Menurut hukum Raoult penurunan titik beku larutan  dirumuskan seperti berikut.
ΔTf = m ⋅ Kf
Keterangan:
f ΔT = penurunan titik beku,  m = molalitas larutan,   Kf = tetapan penurunan titik beku molal
  Soal -soaL  Latihan Penurunan Titik Beku (°C)
1. Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1 °C ditambahkan gula. Jika tekanan
udara luar 1 atm (Kb = 0,5°Cm-1), hitung jumlah zat gula yang harus ditambahkan.
2. Larutan urea 0,1 molal dalam air mendidih pada suhu 100,05 °C. Pada volume yang sama,
larutan glukosa 0,1 molal dan sukrosa 0,3 molal dicampurkan. Hitung titik didih campuran
tersebut!
3. Campuran sebanyak 12,42 gram terdiri dari glukosa dan sukrosa dilarutkan dalam 100 gr
air. Campuran tersebut mendidih pada suhu 100,312 °C (Kb air = 0,52 °Cm-1). Tentukan massa
masing-masing zat dalam campuran jika tekanan udara pada saat itu 1 atm!
4. Hitung titik beku suatu larutan yang mengandung 1,19 gram CHI3 (Mr CHI3 = 119) yang
dilarutkan dalam 50 gram benzena dengan Kf benzena = 4,9!
5. Dalam 900 gram air terlarut 30 gram suatu zat X (Mr = 40). Larutan ini membeku pada suhu
-5,56 °C. Berapa gram zat X harus dilarutkan ke dalam 1,2 kilogram air agar diperoleh
larutan dengan penurunan titik beku yang sama?

TEKANAN OSMOSIS
Adakalanya   seorang pasien di rumah sakit harus diberi cairan infus.   Sebenarnya apakah cairan infus tersebut? Larutan yang    dimasukkan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah  haruslah memiliki tekanan yang sama dengan tekanan sel-sel  darah. Apabila tekanan cairan infus lebih tinggi maka cairan  infus akan keluar dari sel darah. Prinsip kerja infus ini pada    dasarnya adalah tekanan osmotik. Tekanan di sini adalah tekanan   yang harus diberikan pada suatu larutan untuk mencegah masuknya molekul-molekul solut melalui membran yang semipermiabel dari pelarut murni ke larutan.
Sebenarnya apakah osmosis itu? Cairan murni atau larutan encer  akan bergerak menembus membran atau rintangan untuk
mencapai larutan yang lebih pekat. Inilah yang dinamakan  osmosis. Membran atau rintangan ini disebut membran
semipermiabel.
Tekanan osmotik termasuk dalam sifat-sifat koligatif karena  besarnya hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut.
J.H. Vant Hoff menemukan hubungan antara tekanan osmotik   larutan-larutan encer dengan persamaan gas ideal, yang
dituliskan seperti berikut:

     π V = nRT
Keterangan:    π = tekanan osmotik,    V = volume larutan (L),  n = jumlah mol zat terlarut,  R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1K-1)T = suhu mutlak (K)
Persamaan dapat juga dituliskan seperti berikut.
π =     n RT
V
Ingat bahwa    n/V    merupakan kemolaran larutan (M), sehingga    persamaan  dapat diubah menjadi π = MRT
Contoh Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Bilakemolaran cairan tersebut 0,3 molar pada suhu tubuh 37 °C,
tentukan tekanan osmotiknya!   (R = 0,082 L atm mol-1K-1)
Penyelesaian:
Diketahui : M = 0,3 mol L–1
T = 37 °C + 273 = 310 K
R = 0,082 L atm mol-1K-1
Ditanya : π …?
Jawab : π = 0,3 mol L-1 × 0,082 L atm mol-1K-1 × 310 K
= 7,626 L

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Tahukah kamu bahwa larutan terdiri dari larutan elektrolit    dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Sifat koligatif larutan   nonelektrolit telah kita pelajari di depan, bagaimana dengan sifat
koligatif dari larutan elektrolit?Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar  daripada nonelektrolit.
, bahwa penurunan titik beku NaCl lebih besar daripada glukosa. Perbandingan harga sifat koligatif larutan  elektrolit dengan larutan nonelektrolit dinamakan dengan faktor   Van’t Hoff dan dilambangkan dengan i.
sehingga untuk larutan elektrolit berlaku rumus:
  1. ΔP = XA ×P ×i
  2.  ΔTb = K ×m× i
  3. f ΔTf = K ×m× i
  4. π = M× R×T × i
ket  i  = faktor van,t  hoff  = 1 + (n – 1)α

n= jumlah ion,     α = derajat ionisasi

Contoh soal;
Pada suhu 37 °C ke dalam air dilarutkan 1,71 gram Ba(OH)2  Sehingga volume 100 mL (Mr Ba(OH)2 = 171). Hitung besar
tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)
Penyelesaian:
Diketahui : m = 1,71 gram
V = 100 mL = 0,1 L
Mr Ba(OH)2 = 171
R = 0,082 L atm mol-1K-1
T = 37 °C = 310 K
Ditanya : π …?
Jawab : Ba(OH)2 merupakan elektrolit.
Ba(OH)2 → Ba2+ + 2 OH¯, n = 3
mol Ba(OH)2 = gram/Mr
=1,71 gram
171
= 0,01 mol
M =n/V =0,01 mol/0,1 L = 0,1 mol ⋅ L-1
π = M × R × T × i
= 0,1 mol L-1 × 0,082 L atm mol-1K-1
× 310 K × (1 + (3 – 1)1) = 7,626 atm

Sifat Fisika Dan Kimia



Semua zat memiliki sifat yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi mereka. Sebagai contoh kita dapat idenify seseorang dengan wajah mereka, suara mereka, tinggi, jari sidik jari, DNA dll. Semakin dari properti yang kita dapat mengidentifikasi, semakin baik kita tahu orang itu. Dalam beberapa cara yang sama memiliki sifat – dan ada banyak dari mereka. Ada dua tipe dasar properti yang kita dapat mengaitkan dengan materi. Sifat ini disebut sifat fisik dan sifat kimia:

1. Sifat Fisika
Sifat fisika merupakan sifat materi yang dapat dilihat secara langsung dengan indra. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan.
Sifat Fisik: Sifat yang tidak mengubah sifat kimia materi
Contoh dari sifat fisik adalah: warna, bau, titik beku, titik didih, titik lebur, spektrum infra-merah, daya tarik (paramagnetik) atau tolakan (diamagnetic) untuk magnet, opacity, viskositas dan densitas. Ada lebih banyak contoh. Perhatikan bahwa masing-masing mengukur properti tidak akan mengubah sifat dasar dari substansi.

2. Sifat kimia umumnya merujuk pada sifat suatu materi pada kondisi ambien atau sekitar, yaitu pada suhu kamar, tekanan atmosfer, dan atmosfer beroksigen). Sifat ini terutama timbul pada reaksi kimia dan hanya dapat diamati dengan mengubah identitas kimiawi suatu zat. Sifat kimia dapat digunakan untuk menyusun klasifikasi kimia.
Sifat kimia biasanya digunakan untuk menyatakan, antara lain:
a. elektronegativitas
b. potensial ionisasi
c. jenis ikatan kimia yang dibentuk, antara lain logam, ion, dan kovalen.
Sifat kimia: Properti yang mengubah sifat kimia materi tha
Contoh sifat kimia adalah: panas pembakaran, reaktivitas dengan air, PH, dan gaya gerak listrik.
Sifat yang lebih kita bisa mengidentifikasi untuk substansi, semakin baik kita tahu sifat zat itu. Properti ini dapat membantu kita model substansi dan dengan demikian memahami bagaimana zat ini akan berperilaku dalam berbagai kondisi.

Contoh Laporan Kimia


I. PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang
            Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun (330 juta mil3) tersedia di bumi.
Penempatan air sebagian besar terdapat di laut atau air asin dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air yaitu melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata iar, muara sungai) menuju laut.
Air  yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat secara alami terdapat di peremukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Sumber air yang menjadi salah satu obyek dari penelitian yaitu sumber air di Gunung Ungaran.
Gunung Ungaran merupakan sebuah gunung yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung Ungaran mempunyai ketinggian 2.050 m. Gunung Ungaran mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di lereng gunung Ungaran terdapat situs arkeologi berupa Candi Gedongsonggo. Selain peninggalan arkeologi terdapat pula beberapa curug (air terjun) diantaranya : curug semirang dan curug lawe. Juga terdapat gua, yang terkenal gua jepang. Gua ini terletak 200 m sebelum puncak, tepatnya di sekitar perkampungan promasan (perkampungan para pemetik teh).
Gunung Ungaran terletak di sebelah Selatan – Barat Daya kota Semarang dengan jarak sekitar 40 km, tepatnya berada di Kabupaten Semarang. Gunung Ungaran termasuk gunung berapi tyepe strato. Gunung lain terdiri dari tiga buah gunung yakni gunung Gendol, gunung Botak, dan gunung Ungaran. Puncak tertinggi Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2.050 mdpl. Untuk menuju puncak Gunung Ungaran ini dibutuhkan waktu sekitar 5 jam dari candi Gegung Songo, atau sekitar 8 jam dari Jimbaran.
 Gunung ini sangat istimewa yakni adanya panas bumi di sisi selatan dan sisi utara gunung, juga di kaki gunung di sebelah timur. Panas tertinggi di Gegung Songo dengan uap panas dan kolam bersuhu 86ºC juga sumber mata air panas. Disebelah Gunung Ungaran terdapat beberapa sumber air panas dengan suhu berkisar 48ºC dan 53ºC. Air panas terdapat di sebelah timur gunung memiliki suhu yang hangat bertkisar 42ºC.
Panas yang dihasilkan disekitar Gegung Songo ini berhubungan dengan aktifitas termuda gunung berapi yang terjadi pada Gunung Ungaran, yakni sejak adanya aliran lahar andesive di kawah di sebelah utara. Tidak ada catatan mengenai sejarah letusan Gunung Ungaran. Beberap kali aktifitas letusan pernah terjadi di tengah-tengah gunung dekat puncak Gunung Ungaran, sehingga membentuk gunung berapi.
Dikawasan cagar budaya di sekitar Candi Gedung Songo yang bersuhu rata-rata 19ºCsampai 27ºC ini ternyata memilki bio energy terbaik di Asia. Bioenergi di kawasan  ini bahkan lebih baik dari yang berada di pegunungan Tibet. Setelah kita menghirup kemajuan dan meningkatkan kualitas hidup.
Banyak mata air dengan kepulan asap yang berbau menyengat. Konon, air ini penuh tuah. Terutama untuk menyembuhkan penyakit kulit yang diderita seseorang.
1.2. Tujuan dan Manfaat penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengatahui kondisi air berdasarkan sifat fisika, kimia dan mikrobologi pada air yang telah ditentukan dan untuk mengetahui syarat – syarat air minum yang layak untuk dikonsumsi.
Hasil penelitian ini akan memperkaya pemahaman tentang air yang sesuai dengan lingkungannya. Aplikasi hasil penelitian ini adalah kondisi air yang berkaitan dengan sifat fisika, kimia dan mikrobologi dalam air. Diharapkan dalam dalam penelitian tiga hal tersebut dapat memperoleh data yang maksimal.
II. METODE PENELITIAN
            2.1. Materi
   Materi penelitian adalah air sumber belerang Gedung Songo yang berasal dari pegunungan yang berasal dari dataran tinggi, kompleks museum Ronggowarsito, dan air dari SMA Negeri 3 Klaten. Sebelum digunakan untuk penelitian air di masukan dalam botol kaca dengan suhu ruangan antara 27º-28º C. 
            2.2. Metode Penelitian
            Metode untuk menetukan sifat kimia, fisika, dan mikrobiologi adalah dengan menentukan warna, bau, rasa, suhu, tingkat kekeruhan dan pH ( tingkat keasaman ). Pada tahap pertama dilakukan pengambilan sampel air di lingkungan Gedung Songo, kompleks museum Ronggowarsito, dan air dari SMA Negeri 3 Klaten. Pada tahap kedua yaitu di lakukan pengujian pH ( tingkat keasaman ) air.
Tahap Pertama
Pada tahap pertama yaitu pengambilan sample air di lingkungan Gedung Songo seperti air sumur penduduk Candi Gedung Songo, sungai Gedung Songo, sumber belerang, pemandian belerang, air di kompleks museum Ronggowarsito, dan air dari SMA Negeri 3 Klaten. Dan di lakukan pengujian tentang warna, bau, rasa, suhu, dan tingkat kekeruhan. Dan pengujian pada air di lingkungan Gedung Songo di lakukan secara langsung di lingkungan Gedung Songo.
Tahap Kedua
Pada tahap kedua di lakukan pengujian pH ( tingkat keasaman ) air pada air di lingkungan Candi Gedung Songo, kompleks museum Ronggowarsito, dan air SMA Negeri 3 Klaten, dengan mengunakan kertas lakmus. Pengujian pH ( tingkat keasaman ) dengan cara memasukkan kertas lakmus selama 2 menit sdalam setiap air yang telah ditentukan.
            Analisis Data
Data yang diperoleh berupa keadaan air yang lingkungannya berbeda, menyebabkan adanya perbedaan kandungan airnya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat kimia dan fisika pada air yang berasal dari dataran tinggi dan dataran randah berbeda (tabel).
Sifat kimia, fisika air dari gunung Ungaran, kompleks museum Ronggowarsito, dan air SMA Negeri 3 Klaten berbeda.
No
Obyek Yang Diamati
Sifat Kimia dan Fisika Air
Bau
pH
Rasa
Tingkat
Kekeruhan
Warna
1.
Sumur Penduduk Gedung Songo
Belerang
-
Asin
Jernih
Bening
2.
Sungai Gedung Songo
Belerang
Asam
Agak asin
Jernih
Bening
3.
Sumber Belerang
Belerang
Asam
Asin
Belerang
Abu-abu
4.
Pemandian Belerang
Belerang tidak menyengat
Asam
Asin
Belerang
Bening
5.
Kompleks Museum Ronggowarsito
Tidak berbau
Basa
Hambar
Jernih
Bening
6.
air SMA Negeri 3 Klaten
Tidak berbau
Asam
Hambar
Jernih
Bening
Data dalam tabel menunjukkan bahwa air dari sumur dataran tinggi berbeda dengan air dari dataran rendah berbeda. Dan menunjukkan syarat-syarat air yang layak dikonsumsi yaitu :
*      Tidak Berasa
*      Tidak Berbau
*      Tidak Berwarna
*      Tidak mengandung logam berat
*      Tidak tercemar oleh bakteri ( misalnya Esherichia Coli )
Hasil penelitian bahwa air yang layak untuk dikonsumsi yaitu air berasal dari kompleks museum Ronggowarsito, dan air SMA Negeri 3 Klaten.
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk konsumsi atau dalam melakukan aktifiitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Sesuai syarat-syarat air yang layak dikonsumsi yaitu tidak terkandung logam berat (Arsenic Cadmin, Chromium, Lead, Mercury) yang bersifat karsinogenik, kemudian tidak tercemar oleh bakteri yang merupakan bagian dari caliform dapat menyebabkan penyakit Gastroentritis (Guideline for Quality Drinking, Water Quality 2nd edition vol 1 WHO 1993), residu bahan sanitasi Peroxycanetic Acid (PAA) yang dapat mengakibatkan iritasi kulit dan mata, menggangu saluran pernafasan (MSDS) bahan kimia digunakan. Apabila jumlah koloni total bakteri umum diatas 100.00 dapat menggangu kesehatan ( Microbiology in the bottled water industry by Frances Mat Guire, UEA, Norwich). Bakteri yang dapat menggangu kesehatan yaitu Ctnophita (algae biru hijau) yang dapat menghasilkan toxin penyebab alergi, Cyptosporodium dan Giardialamblia yang dapat menyebabkan infeksi perncernaan dan kulit (Guideline For Quality Drinking, Water Quality 2nd edition vol 1 WHO 1993). Adanya coliform yang merupakan indicator adanya pencemaran tinja yang keberadaannya berpotensi untuk penyebaran penyakit cholera, disentri atau gastroentertitis (WHO 1996 Guidelines For Drinking Water Quality). Dalam fisika pasir atau partikel 1/32 tidak boleh ada dalam makanan minuman ( HTM Retail and Food Service Opertation HACCP TQM Technical Guideline). Partikel ini berasal dari sumber.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Keadaan air yang berasal dari dataran tinggi lebih tinggi kandungan belerangnya disbanding air yang berasal dari dataran rendah.
Air yang diambil dari sumber belerang akan berubah kandungannya setelah beberapa hari. Dan air yang baik untuk dikonsumsi yaitu air yang tidak mengadung belerang.
4.2. Saran
Untuk memperoleh data yang akurat penelitian pengujian air langsung diuji secara langsung di tempat, agar kandungan air tidak berubah.

Daftar Pengunjung Terhormat